Minggu, 04 Desember 2011

다람쥐 ( Daram jwi )

Daram jwi ( 다람쥐 ) adalah hewan kecil namun lincah. kelincahannya hingga menjadi sebuah pepatah ” sepandai- pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga “. Daram jwi adalah tupai kecil yang hidup di hutan atau digunung. ada yang seperti kecil dan suka di tanah, yang sering disebut dengan tupai tanah. Daram jwi adalah inspirasi saya di usia 3 tahun blog  Tazkiana.
” 남듣처럼 … 그사람들 처럼 되고 싶어서” ( nam deul cheoreom..saram deul cheoreom dwego shipeoyo= seperti  orang lain…. saya ingin menjadi seperti mereka )”. Itulah kata motivasi yang di ucapkan oleh seorang Choi Sung-bong ( 22 tahun ) ketika mengikuti acara “Korea’s Got Talent.” Ia adalah anak yang menghetikan denyut jantung ribuan bahkan jutaan pemirsa. Ia juga yang mengalirkan airmata orang-orang yang menyaksikannya.
Choi kecil telah melawan kerasnya alam Korea, panas yang membakar dan dingin yang mengiris tulang. saat itu ia masih berumur 5 tahun, harus hidup sebatang kara, menahan rasa lapar, dan ketika musim dingin yang membeku, sungguh tak terbayangkan betapa menderitanya, ketika itu tak ada hangat yang menyelimuti, sedang tempat bersandarnya hanya tangga dan wc umum. untuk hidup ia harus menjajakan permen karet dan minuman energi dan dalam bayangan saya, itu tak membuatnya cukup untuk kenyang. namun ia telah melewatinya selama 10 tahun. dan saat umurnya telah 22 tahun ia berani keluar dan ingin menjadi seperti orang lain, hidup layak, dan dunia telah menyaksikannya keinginannya itu.
Choi kecil seperti kecilnya daram jwi berani melawan semua itu. Daram jwi hanya menyimpan ‘ bam ‘ dalam untuk makan sepanjang musim dingin.  Bam adalah buah berduri dan kulitnya yang berduri akan pecah bila buah itu telah benar2 matang. Namun daram jwi hanya bisa menunggu untuk mendapatkan buah bam saat telah tua, sedangkan manusia telah memetiknya sebelum itu.
Choi kecil dan daram jwi adalah makluk kecil , lincah dan pemberani, karena ia punya harapan.
Blog Tazkiana ingin belajar dari hikmah semua ini. Perjalanan tentu tidak selalu mudah, namun saya harus selalu bersyukur bahwa masih banyak yang perjalanannya lebih keras dan berat.
Beberapa waktu yang lalu, seseorang berkomentar di blog ini dengan kata ” yg buat blog ini goblog. banyak yang salah tau ”. Saya tidak perlu menjadikan komentar ini spam atau menghapusnya, walaupun itu bisa saya lakukan. saya merasa bahwa ia telah jujur dengan apa yang ia pikirkan. saya menghargainya dan menjadikan ini sebagai instropeksi diri, seperti saya menghargai orang-orang yang merasa bahwa blog ini bermanfaat.
Seperti halnya Facebook Tazkiana, sebenarnya adalah tindak lanjut dari blog. Di satu sisi, banyak yang merasa mendapat manfaat, namun di sisi lain ada juga yang merasa dirugikan, hingga ada beberapa orang yang harus menghapus ( remove ) bahkan ada memblokir untuk beberapa kali. Namun saya tidak perlu berkecil hati, sebab saya ingat bahwa mereka yang menghapus dan memblokir itu dulu yang meminta pertemanan. Namun tentu tidak masa bodoh, sebab ini juga sebuah peringatan untuk lebih baik.
Motivasi dan perhatian dari teman-teman membuat saya ingin selalu menulis. Maka dengan tulus saya sampaikan terima kasih yang tak terhingga dan semoga sukses selalu
” 최선을 다하는 것이 최고가 되는 것보다 더 중요하다( choeseoneul dahaneun geosi choegoga doeneun geotboda deo jungyohada ) ” Berbuat yang terbaik itu lebih penting daripada  menjadi yang terbaik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar